Jumat, 15 Agustus 2014

Gambar Kata Kata Romantis Cinta Untuk Kekasih

Gambar Kata Kata Romantis - Begitu banyak cara yang bisa dilakukan seseorang dalam mengungkapkan sebuah rasa sayang pada pasangannya. Misalkan saja adalah dengan menyanyikan sebuah lagu, memberikan bunga mawar, memberi sebuah hadiah yang disenangi atau juga dengan ungkapan kata romantis. Ungkapkan rasa sayang dengan kata kata romantis boleh dibilang salah satu cara yang sangat mudah karena bisa saja dilakukan kapanpun.


Rasa kasih sayang dan cinta yang sangat tulus dari hati cukup sempurna untuk meyakinkan seseorang bahwa dirinya benar-benar disayangi dan dicintai. Kata kata yang begitu romantis akan bisa untuk menggugah hati pembacanya menjadi terharu. Ungkapan kata kata terkadang akan lebih bermakna dibandingkan dengan sebuah pemberian berupa apapun. Ungkapan cinta dan kasih sayang semuanya adalah bagus. Akan tetapi terkadang kita salah dalam mengekspresikannya. Dengan begitu dibawah ini blog putra minang akan menghadirkan gambar kata kata romantis untuk anda semua semoga saja akan dapat membantu anda dalam mengekspresikan rasa cinta dan kasih sayang pada dia yang anda sayangi.

Kata Kata Romantis




















Saya rasa cukup sekian dulu gambar kata kata romantis hari ini semoga berguna dan ada manfaatnya bagi anda semua. Amien…!! Gambar kata kata cinta romantis diatas saya kumpulkan dari beberapa sumber yang ada di internet yang tidak mungkin juga saya menyebutkannya satu persatu.

Cerpen Sedih - Wating For You

Waiting For You 

Oleh: dellia riestavaldi 


Udah ke 2 hari ucil engga sms aku, udah 2 hari juga aku mengkhawatirkan keberadaannya, ya tuhan dia kemana, dia dimana sekarang, dimalam hari itu aku terus menunggu sms darinya, sudah berpuluh-puluh kali aku mengirim text messages tapi ga ada satupun pesan masuk di hape aku dari dia. Sial besok libur UN anak kelas 3 SMA, sedangkan aku duduk di kelas 2 dan ucil kelas 1. Gimana dong kalau besok libur, bakal 4 hari ga ketemu ucil  ucil kenapa? Ada yang aneh dari dia ya tuhan. Setiap malem ucil selalu say good night have a nice dream sayang, tapi udah 2 hari ini ga ada kata-kata kaya gitu lagi, aku takut kata-kata itu ga akan aku dengar lagi. Harus sampai kapan tiap malem aku nangis nungguin dia.

Tokkkk….tokkkk…..tokkk
Suara ketukan pintu yang terdengar dari arah pintu kamarku.
“masuk aja ga di kunci” kataku sambil berteriak.
“dell, lagi apa lo? Nangis sendiri di kamer.” Sambil menghampiriku di ranjang tempat tidurku.
“gapapa kok nay, aku Cuma nunggu sms dari ucil.” Kataku
“emang lo jadian dell sama ucil?” Tanya nayla.
“engga sih, tapi aku ngerasa beda aja sama dia.” Balasku
“yaudahlah dell toh dia bukan siapa-siapa elo kan?’’
“kata-kata kamu tuh ga bikin aku tenang nay, mending kamu tidur aja deh nay, biarin aja aku bakal nunggu dia sms aku.” Cetusku
“iya dehh sorry dell, Gnight beib.”

Aku terus memandang kearah luar jendela, sambil memegang hapeku. Entah samapai kapan aku harus menunggunya membalas pesanku.

*Tertidurr

* * *
Liburan selesai, tinggal berangkat sekolah, aku harus cari ucil sampai ketemu, dia ga boleh mainin aku gitu aja.

Sesampainya aku di sekolah, langkahku terhenti di parkiran motor sekolahku. motor ucil mana? Biasanya jam segini dia udah datang. Aku harus ke kelasnya, langkahku terasa berat untuk menghampirinya ke kelas. Perasaan aku tiba-tiba gaenak.

Aku berdiri di depan kelasnya, tiba-tiba aku terhenti di depan pintu. Kenapa aku? Seharusnya aku masuk ke kelasnya dan bertemu dengannya. Mending aku ke kelas aku aja deh ucil juga belum datang. Aku terus jalan menuju kelasku.

Pelajaran pagi hari ini akuntansi, semangat dong semangat ini kan pelajaran kesukaanku. Sudah 1 jam pelajaran di mulai tiba-tiba ada anak osis masuk ke kelasku dan member pengumuman. Dalam hati ku pasti minta sumbangan huh, aku terus melanjutkan tugas akuntansiku.

“Assalamualaikum wr.wb. maaf teman-temen mengganggu sebentar, innalilahi wainnailahi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah adik kelas kita Muhammad Raditya Ucill dari kelas X2. Ayo kita bersama-sama membaca surah al-fatihah untuk mendoakannya.”

Aku langsung terhenti mengerjakan tugas akuntansi itu, aku lansung berdiri dari tempat dudukku, aku langsung meneteskan air mata dan lari meninggalkan kelas dan pergi ke WC sekolah.

“Cil, kamu jahat, kamu jahat cil, kamu ninggalin aku sendiri, kamu belum denger kalau aku mau jadi pacar kamu, cil kamu jahat.” Teriakku di WC sekolah, perlahan-lahan aku duduk menyender tembok, berjam-jam aku ga keluar dari WC, aku belum bisa nerima kenyataan ini ya tuhan, sakit sekali rasanya.Setelah aku keluar dari WC aku langsung mengambil tasku, aku langsung kabur dari sekolah dan ikut teman sekelas ucil untuk melayat.

Sesampainya di rumah ucil, aku berjalan pelan untuk menemui jenazah ucil, tidak berehenti air mataku mengalir. Aku duduk di sebelah jenazahnya.

“Ucil, kenapa kamu pergi secepat ini, kenapa kamu ninggalin aku cil, kamu inget ga waktu kita nonton, kamu pegang tangan aku, kamu cium kening aku cil, aku kangen kamu cil, cil kalau kamu sayang sama aku KAMU BANGUN SEKARANG JUGA CIL, BANGUN !!”

“Sabar sayang ibu juga belum bisa nerima kepergian ucil.” Suara itu terdengar dari belakangku, ya dia ibunya ucil. 

“Ibu, ucil kenapa bisa kaya gini.” Tanyaku “Dia jatuh dari motor, sehari sebelum UN, selama 3 hari ucil koma di rumah sakit.” 

“Kenapa temen-temennya ga pada tau bu, dia selama ini baik-baik aja kok, dan pas kejadian dia ga pernah hubungin adell bu, adell khawatir banget bu sama dia tapi ini udah jadi kenyataan yang sangat menyakitkan.” 

“Ka adell” suara cewek yang memanggilku dari belakang, aku menengok ke belakang dan menghapus air mataku. 

“De nessa, ada apa de?” tanyaku 

“Ka, aku tau kronologi kejadian ucil ka.” 

“Ucil kenapa de?” 

“Ucil, ngliat kaka pergi sama cowo, dia langsung pergi ka ke rumah papanya di bandung, kan dia anak broken home gitu ka, orang tuanya pisah, ucil bawa motornya dengan kecepatan 80km/jam, pas di perempatan ucil ngrem mendadak ka akhirnya dia jatoh dan kepalanya tebentur stang di motornya.” Penjelasan nessa. 

Aku terdiam, tapi air mataku terus mengalir, ucil salah paham lalu emosinya tidak terkontrol, jadi selama ini aku nungguin acil ga ada hasilnya, dia terlanjur ninggalin aku. Aku langsung ke tempat jenazahnya, karena sebentar lagi jenazahnya akan segera di kuburkan. 

* * *
Prosesi pemakaman telah selesai, aku langsung pulang kerumah dan membaringkan tubuhku di atas ranjangku, aku mengambil hapeku, Cuma orang bodoh yang aku tungguin sms orang udah ga ada. Tapi rasa sayangku ke dia masih tetep ada. Ucil semoga kamu tenang ya disana ya aku sayang banget sama kamu. Semoga aku bisa nemuin orang seperti kamu, Gnight ucil.

THE END 

Cerpen Sedih - Ketika Cinta Harus Pergi

Ketika Cinta Harus Pergi 
oleh: Ayu Sulastri


Perkenalan ku padanya memang tidak disengaja. Sungguh semua ini diluar dugaan,, betapa tidak...!! Ternyata Dia adalah adik dari teman Abang ku sendiri,,, ehm.... cukup mengejutkan, Dia mengenal Abang ku, dan Aku pun mengenal Abangnya,,. Tapi anehnya kami tidak saling mengenal. Sebuah Perkenalan melalui HaPe... Aku sering SMS-an dan berbagi cerita dengan Dia.

Pendek Cerita... kami pun berjanji untuk ketemuan. Sesuatu yang di tungggu-tunggu pun tiba. Sosok bertubuh sedikit kecil dan berpakaian sederhana menghampiriku, (persis seperti penampilan abangnya...)

Awal yang baik, kami melanjutkan pertemanan kami dengan sering jalan bareng. Waktu pun terasa cepat berlalu. Dia pindah keluar kota, karena mendapat pekerjaan baru. Aku pun sudah jarang bertemu dengannya. Kalau pun ada,, itu hanya sesekali... bila dia libur dan pulang kerumahnya. 

Ada suatu malam,,, Aku merasa galau, karna berakhirnya cinta ku pada pacar ku. Ku putuskan untuk menelponnya, karena aku butuh seseorang untuk curhat. Dalam perbincangan itu aku menceritakan apa yang terjadi sebenarnya, tapi yang malah mengejutkan ku.. cerita ku tidaklah se-Ironis ceritanya. Aku pacaran selama 16bln saja kesedihan ini bisa berlarut-larut,, tapi dia malah lebih lama, berpacaran selama 5 thn, tapi tetap tegar menghadapinya. 

Aku tersentak sadar,, betapa dia adalah lelaki yang sabar, dia hanya berkata “mungkin dia bukan jodoh mas..” 

Hhmm.... rasa damai saat aku mendengar ucapannya, ku rasa kesedihan ini pun harus ku akhiri, memulai cerita yang baru dan semangat yang baru. Ku coba tanya mengapa mereka sampai putus, mengakhiri kebersamaan 5 thn dengan begitu saja. Tapi dia hanya menjawab “berbeda pendapat ajah,, dan kami sudah memutuskan pilih jalan masing-masing” 

Sungguh jawabannya itu membuatku merasa tidak puas,, ingin rasanya ku tanya lebih dalam, tapi itu tidak mungkin, aku tidak boleh bertanya terlalu detail,, nanti juga aku akan tau semuanya bila aku mau bersabar. 

Sejak mengenalnya, aku selalu ingin tau tentangnnya, ku cari informasi dimana saja, dengan siapa saja, demi mendapatkan sesuatu informasi tentang dirinya, salah satu kabar yang aku tau adalah dia beragama Katholik. Sungguh suatu yang mengejutkan bagi ku... dan mungkin inilah penyebabnya mengapa mereka putus, pasti tidak salah lagi semua itu karena agama. 

Aku masih ingat betul 8 April 2011 aku bertemu dengannya disebuah kost Adik sepupuku, dan kini waktu kian berlalu,, perkenalan ku dengannya semakin akrab, saling berbagi perhatian, saling memberi semangat, sebagai tanda kami saling membutuhkan. 

Aku mulai rindu, jika lama tak bertemu, aku mulai gelisah bila sms nya tak kunjung menghampiri inbox ku. Ada apa sebenarnya yang terjadi padaku, aku mulai menggantungkan keceriaan ku padanya. Ditambah lagi dia memberi ku sebuah kado yang disaat Ultah ku, dan aku merasa semua itu sangat spesial. Semakin lama rasa ini semakin membukit,, rasa ini sungguh sulit untuk diungkapkan,, aku hanya tidak ingin jika jawaban dari pernyataan hati ku ini adalah CINTA. Aku takut.... aku takut bila Jatuh Cinta padanya.

Malam tu malam Minggu,, tiba-tiba Hape ku berdering dan tertulis “ Akis Calling....” Eemm....hati ku langsung berdetak kencang,, ingin secepatnya ku pencet tombol hijau,, tapi aku perlu waktu sedikit untuk menenangkan hati agar tidak gemetar saat mengangkat telponnya.

Penjang lebar kami bercerita,, walau kadang-kadang terdiam, karna mungkin dia tidak terlalu pandai bicara,, dia kemudian bertanya “nanti hari minggu adek kuliah ya..?”,, “iya mas... emangnya kenapa.?” Jawab ku.

“Enggak,, mas mau ngajakin keundangan ntar tanggal 20 november, Mantan mas nikah...” betapa aku terkejut mendengarnya, masa sih bisa secepat itu pikir ku, baru Februari kemarin mereka putus,, kenapa November ini sudah mau nikah mantannya, ribuan tanda tanya muncul di benak ku. “ mungkin adek nggak bisa ya..?” ucapnya lagi.. tapi aku langsung menjawab “ adek pengen ikut mas, adek pengen kesana, bisa kok... nanti juga nggak banyak tugas lagi, jadi adek bisa ijin dulu minggu itu..” Aku tidak mungkin melewati kesempatan itu, apa pun akan ku lakukan agar bisa ikut dia.

Keinginan itu pun terwujud, dikampus nggak ada dosen, aku pun tanpa pikir panjang langsung pulang, tidak lama kemudian dia pun datang kerumah ku untuk menjemputku, walau cuaca kelihatan mendung, tapi tidak membuat semangat ku lemah untuk ikut dengannya.

Tak perlu berlama-lama lagi, aku berangkat, mungkin sedikit nekad, awan putih berubah menjadi gelap, walau kami berharap hujan tak hadir, tapi kuasa Tuhan tidak lah dapat ditahan, di perjalanan kami kehujanan, kami berhenti disebuah warung untuk menghindari hujan lebat, hampir 1 jam kami disitu, hanya terdiam, sambil terucap doa semoga hujannya berhenti.

Yacchh,,,, sepertinya hujan pun mengerti, meski gerimis mengusik, kami tetap melanjutkan perjalanan, eemm... namanya juga musim hujan,, di perjalanan selanjutnya kami kehujanan lagi, kemudian kami berteduh lagi.

Aku ingin cepat sampai, baju ku juga sudah basah, untuk apa berteduh, aku memaksanya untuk melanjutkan perjalanan kami, akhirnya dia mengikuti ingin ku, Huuuuftt.... perjalanan yang melelahkan,, kesabaran ku seperti membara, aku ingin tau dimana rumahnya,” mengapa jauh sekali..??” ucap ku dalam hati. Jalan rusak dan berliku, turun naik tanjakan, hingga kebun karet pun kami lewati. Hati ku banyak berkata “ Ya Allah... bagaimana mungkin pengorbanannya yang begitu ikhlas harus dibalas dengan sebuah kekecewaan, 5 thn untuk malam minggu bersama pasti sangat melelahkan baginya, mengapa dia begitu kuat..??” Hahh.... keadaan ini membuat ku semakin terkagum padanya.

Tiba-tiba dia berkata pada ku “ pasti nanti adek dibilang pacar mas,,,he..”

Aku langsung menjawab “ ya nggak apa apa lah mas, biarin aja,.” Aku berusaha cuek dengan perkataan itu, walaupun sebenarnya sangat mengagetkan ku.

Akhirnya tiba juga di tempat resepsi, karna hujan tamu pun tidak terlalu ramai, tapi aku tau... orang-orang di sekililing itu memperhatikan ku.

Yupz... perkataannya itu benar, aku dianggap pacarnya, hhmm... terpaksa aku harus mengikuti persandiwaraan ini, Orang tua manta nya, keluarganya, temannya, semua beranggapan begitu. Bahkan sebuah perkataan yang sempat membuat ku terkejut adalah disaat ibu Mantannya berkata “ Oo,,, ada akis... hhmm,, sama cewek yaa,, tapi kok yang ini pake jilbab.?? Yaa... nggak apa apa lah, mungkin yang ini berjodoh”

aku hanya tersenyum, walau dalam hati ku keheranan mulai menghampiri, aku tau jawabannya, Ini lah jawaban atas pertanyaan yang selama ini ku simpan,. Tepat sekali,, mereka harus mengakhiri kebersamaan mereka karena Keyakinan.

Tak lama kami pulang,, berpamitan dengan Pengantin, lalu diminta foto bareng, Mungkin akan menjadi kenangan yang Abadi.

Saat perjalanan pulang,, betapa aku sangat mengerti posisinya, aku tau perasaannya, tidak mudah menerima semua ini dengan bersembunyi dibalik senyum kesederhanaanya. Ingin rasanya aku memeluk erat tubuhnya, agar hatinya yang berdegub kencang dapat meredam, aku tidak tau harus berbuat apa, sebisa mungkin aku harus bisa membuatnya kuat untuk melewati semua ini.

Berkali-kali ucapan terima kasih dia ucapkan untuk ku, karna sudah bersedia menemaninya dalam kisah masa lalunya ini, tapi aku hanya bisa tersenyum, aku takut salah berbicara yang hanya akan menambah lukanya, tapi tak henti hati ini selalu berkata diam-diam “makasih mas untuk hari ini, aku sangat bahagia bisa ikut bersama mu, menjadi pacar sandiwara mu, menjadi sosok cewek tegar digegalauan mu,,meski hati mu sekarang sedang bersedih, maafkan aku,,, jika aku tak bisa berbuat lebih untuk mu”

Hhm... aku hanya mampu mengucapkannya di hati, berbisik pelan untuk diri sendiri, berharap dia tidak mendengar.

Usai mengantar ku, dia langsung pamit pulang... aku tau betapa lelahnya dia, aku saja sangat merasakannya, apalagi dia yang harus melanjutkan perjalanan keluar kota untuk kembali ketempat kerjanya dengan kekecewaan. Kekhawatiran ku pada keadaannya amatlah dalam, aku takut terjadi apa-apa dengannya, tak lupa ku ucap pesan untuknya “ hati-hati dijalan mas,, kalau uda nyampe rumah sms adek ya..?” lalu senyum ku menghantarnya.

Setelah 1 jam lebih berlalu, dia mengirim sms pada ku, dia berhenti untuk istirahat, aku coba membalas smsnya dengan kata-kata yang membuat dia tetap semangat, lalu dia membalas sms ku “Makasih atas semangatnya. Mas harus segera bangkit lagi kayaknya, memang sulit kalau sudah berbeda, konsekuwensinya mas harus menerima akibatnya, tapi nggak apa-apalah... mas dapat pelajaran dari semua ini, memang sulit belajar ilmu ikhlas sama sabar”. Hanya menghela nafas yang mampu ku lakukan setelah membaca smsnya.

Setelah perjalanan itu,, aku mulai dihantui berbagai keraguan, hati selalu gelisah, tidak tenang. Bahkan aku merasa bahwa dia adalah sosok yang memiliki peran penting dalam hidup ku. Bahkan setiap malam aku selalu memeluk boneka yang dihadiahkannya untuk ku sebelum tidur, sesekali airmata ku mengalir tanpa aku sadari, betapa berat perasaan ini, aku tak sanggup menahannya. Aku sangat menyayanginya, tapi aku tidak bisa memilikinya, aku takut rasa ini hanya akan mengulang kesalahan yang pernah dibuatnya, aku takut membuatnya kecewa lagi. 

Seperti biasanya, aku selalu ber-sms dengannya, tak pernah bosan walau yang tertulis hanya itu-itu saja. Entah mengapa topik sms kami mengarah ke arah serius. 

“Mas capek, biasanya kalau mas kecapek’an kayak gini, mas ingat sama orang yang mas sayang, mas seneng kalau diperhatikan..” itu isi sms yang dia kirim pada ku, aku pura-pura ingin tau siapa orang yang dia maksud. 

“eemm.... uda ada yang baru ya..?? kok nggak bilang sih..?” 

“nggak ada yang baru mas,,, mas kayaknya masih trauma lah pengen pacaran lagi... apalagi yang beda agama,” 

Adrenalin ku berpacu kencang, sungguh isi sms itu telah meruntuhkan gunung harapan ku. Selama ini aku yakin dia juga menyayangi ku, dan aku yakin bahwa kami pasti bisa bersama nantinya, tapi semuanya harus terkubur, aku sadar, Agama bukan lah hal sepele diantara hubungan kami ini. 

Airmata ku mengalir, kian deras,, membasahi seluruh wajahku, batin ku pun ikut meratap..”Ya Allah,, cobaan apa lagi ini.? Mengapa Engkau harus mempertemukan ku dengan dia, bila hanya luka jiwa yang akan terukir, Ya Allah... apakah dengan cara ini Engkau mengajari ku untuk bersabar, mengapa aku selalu sulit mendapatkan cinta yang ku ingin, aku sangat menyayanginya, sangat mencintainya, tapi mengapa jurang antara kami sangat lah berbahaya, Ya Allah... tunjukkan aku jalan terbaik-Mu..” 

Aku hanya bisa membalas “ iya lah mas,,, Tuhan pasti sudah merencanakan semuanya, makasih atas semuanya mas, makasih juga uda ngasih boneka yang selalu ada buat adek, he..” 

“iya,,,itu semua karna mas sayang sama adek, untuk sekarang adek yang ngerti mas..”

Aahh.... kata Sayang yang dikirimnya, mungkin tak berarti baginya, tapi bagi ku,, kata-kata itu seperti ombak besar yang meruntuhkan bendungan airmata ku, sekencangnya aku menangis, entah apa maksud dari semua ini.

Setelah itu lah,,,, aku sadar apa yang harus aku lakukan, memang menghindar bukan jalan yang baik, tapi aku harus pandai memposisikan diri, agar perasaan ini tidak terlalu mendalam.

Waktu terus berlalu, kedekatan ku padanya semakin akrab, hampir mirip dengan orang yang sedang berpacaran. Liburan Natal, dia mengajak ku jalan-jalan, tapi cuaca selalu hujan, jadi susah untuk kami bertemu, ada pun Cuma sebentar, saat itu aku datang kerumahnya waktu hari pertama Natal, itupun dengan baju lusuh dan basah karna kehujanan, aku hanya sebentar bertemu dengannya, tidak sedikit pun bisa menghilangkan rindu ku.

Entah mengapa waktu seakan mengijinkan kami untuk jalan bersama, hari itu tidak hujan lagi, cuaca sangat bagus. Tanpa perencanaan, dia menjemput ku. Kami jalan bersama mengelilingi kota, ada suatu tempat yang ku sukai saat dia pertama kali membawa ku jalan-jalan, tempat itu adalah “Bukit Bintang”, tapi sayang, dulu kami ketempat itu waktu siang hari, aku hanya bisa melihat kota yang dipadati rumah penduduk dan gedung-gedung saja. Aku merasa tidak puas, lalu aku berencana akan kembali bersamanya ketempat itu pada malam hari. Dan keinginan ku itu diwujudkannya, selesai makan dan keliling kota, aku dibawanya ke Bukit Bintang.

Aku terkejut melihat keindahan kota pada malam hari, diatas bukit itu aku bisa melihat kota yang dipenuhi dengan lampu-lampu, dan langit yang dihiasi bulan bersama bintang-bintang. Sungguh pemandangan yang indah dan romantis, aku menikmatinya dengan damai, lirih dalam hati ku pun berbisik pada Sang Pencipta “ Ya Allah.... Engkau lah yang tau akan takdir ku, aku hanya bisa menunggu jawaban ini dengar rasa sabar melewati waktu, malam ini aku bersamanya, aku merasakan kedamaian yang tak ingin ku lepas, Ya Allah.... jangan buat orang sebaik dia merasakan sakit hati atau kecewa karna perasaan ku”. Beberapa saat kemudian dia pun mengajak ku pulang, tentu saja kami tidak boleh berlama-lama, karna dia harus mengantar ku pulang.

Kembali lagi,, keraguan mengusik ku, aku butuh suatu kejelasan darinya, sebenarnya seberapa penting diri ku baginya. Tapi aku harus menunggu waktu yang tepat, agar dia tidak merasa tersinggung atas pertanyaan-pertanyaan ku. Dan aku memutuskan, bahwa waktu yang tepat adalah Malam Tahun Baru. Karna aku akan menghabiskan malam itu bersamanya. 

Yeaachh.... semoga semuanya bisa dibicarakan dengan baik, aku dan dia pasti akan mengerti dengan keadaan ini. Aku juga tidak mungkin terus berharap padanya, sedangkan akhirnya aku juga tidak tau. Haruskah ku korbankan waktu yang panjang demi sebuah jawaban yang tidak begitu jelas? 

Rasanya semua ini tak sanggup untuk ku pendam sendiri, banyak yang menyukai ku tapi semuanya ku tolak, hanya karna demi menghargai perasaannya. Tapi... apakah adil bagi ku, bila aku harus menutup diri dari orang-orang yang mengajak ku untuk serius. Sedangkan yang ku jalani sekarang juga tidak jelas arahnya. 

Aku ingin membuat semua ini menjadi nyaman, aku juga tidak akan berpasrah diri pada Takdir Tuhan, walau bagaimana pun rasa sayang ku padanya, Agama ku tidak akan aku korbankan demi cinta ini.

Ku pikir malam Tahun Baru ini adalah moment yang tepat untuk kami saling mengungkapkan perasaan. Tapi ternyata tidak lah seperti yang ku harapkan. Dimalam itu kami hanya membahas tentang perasaan yang tidak bisa saling memiliki. Aku sangat merasa kecewa atas pernyataannya, bahwa hubungan kami memang tidak memiliki arah, bahkan dia pun tidak berani memberikan suatu keputusan tentang kedekatan kami ini.

“Mas... tidakkah kau mengerti perasaan ku sekarang..? aku sangat membutuhkan kejelasan dari hubungan ini, betapa perihnya aku, harus berjalan diatas kerikil yang tajam. Aku ingin langkah ku terarah, memiliki tujuan, sehingga aku dapat berpegang kuat pada tekad ku, saat badai mengguncang keyakinan ku...”

Setelah event itu, aku merasa bahwa aku harus membuka mata ku dengan lebar, agar bisa melihat pandangan dengan terang. Aku takut bila saat tekad membulat, gelap datang menyapa, hingga membawa ku pada arah yang sesat. 

Aku memutuskan untuk memendam rasa cinta yang begitu dalam ini di danau hati yang letaknya tersembunyi dari arah mata manapun. Ku biarkan air mata ini mengalir membuat dalam genangannya, kan ku jaga sampai pada waktu yang tak terbatas, karna tidak ada yang bisa menggantikan keistimewaannya dihati ku. 

Aku tau bagaimana perasaannya, begitu sulit dia harus menjalani semua ini hanya dengan 2 mata dan 1 hati. Ku yakin dia butuh sandaran yang lain untuk menenangkan jiwanya yang dilanda probelam kehidupan. Walau sulit bagi ku juga berada disamping mu, tapi ku putuskan akan selalu menjadi pendengar baik mu disaat kau butuh seseorang untuk mendengar keluhan mu. 

“mas.. maafkan aku, aku tidak bisa menjadi seperti yang kau inginkan. Mungkin kita bukan lah sepasang jodoh, Tuhan sudah punya rencana lain dari pertemuan kita ini, ku harap kau pun mengerti mas, dalam hubungan ini kita sama2 diposisi sulit. Semoga mas masih bisa menemukan seorang wanita yang sesuai dengan keinginan mas. Cinta ku berhenti disini mas, Cukup sampai disini, ku telah memahami waktu dan takdir, bahwa waktu dan takdir tak mengijikan kita menjalin sebuah perasaan yang semakin jauh. U are special someone for me... everyday..”

THE END

Cerpen Sedih - Menanti Dirimu

Menanti Dirimu
Oleh : Rahmawati Dewi

Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi kau masih peduli kepadanya. Ketika dia meninggalkanmu kau masih setia menunggunya. 
Sudah 6 tahun kujalani hari-hariku bersama dia. Suka, duka, canda tawa dan tangis aku slalu bersamanya. Harris adalah sosok yang sangat berharga bagiku dan tak bisa tergantikan. Dia slalu menjaga, mencintai dan menyanyangiku sepenuh hati dan slalu menemaniku dengan senyuman manisnya itu. Dia slalu ada untukku, kapanpun dan dimanapun aku berada.  
Harris adalah sosok yang ulet, rajin dan cerdas. Tidak heran dia mendapatkan beasiswa di luar negeri. Harris memilih Amerika Serikat sebagai tempat untuk melanjutkan studinya. Mau tidak mau Harris akan meninggalkan aku sendiri dengan cinta kita berdua. Aku tidak bisa sesering lagi melihat senyumannya yang biasa menghiasi setiap waktuku. 
Hari ini adalah waktu keberangkatan Harris. Disinilah keutuhan dan kekuatan cinta kami di uji. Waktu dan jarak akan menjadi saksi. Di dalam taksi aku mengantarkan Harris ke bandara. Aku hanya terdiam membisu. Perasaan sedih dan takut menghantuiku. Selama ini aku tak pernah jauh sama dia namun aku harus di pisahkan oleh ruang dan waktu. 
Detik-detik perpisahan sudah semakin dekat. Aku tak dapat membendung air mataku dan perasaanku menjadi tidak menentu. Aku yakin Harris juga merasakan hal yang sama. Dengan kehangatannya dia menenangkan,menguatkanku agar dapat menerima semua kenyataan ini. Dan juga dia menyakinkanku bahwa jarak dan waktu bukanlah masalah, melainkan kesetian cinta diantara kami berdua yang harus tetap kokoh dan kuat.
“Berjanjilah untukku bahwa kau akan setia menjaga cinta kita ini.”Ucap Harris sambil mengusap air mataku yang sejak perjalanan tadi tidak berhenti.
“Aku janji, dan aku akan setia menunggumu.”Ucapku singkat sambil memeluknya. Dan tangisku pecah. Semua terasa berat, seakan ini tak adil bagi kami berdua. Di belainya rambutku seraya agar aku tetap tenang dan tegar.
Ia pun menggenggam kedua tanganku dan menatapku dan berkata :
“Aku janji akan menjaga semua ini, dan aku akan kembali seperti sekarang ini dan membawa kembali cinta kita berdua.”Kata Harris padaku.
Sejenak kami berdua diam, membiarkan hati kami berbicara. Perlahan aku mulai melepaskan genggamannya dan dikecupnya keningku dengan penuh cinta olehnya.
“I Love you”,” I love you too”. Kata singkat yang hanya dapat mewakili semua perasaan kami berdua. Dia pun melangkah dan mulai meninggalkanku.
Sepanjang perjalanan pulang aku hanya diam membisu dan sesekali air mataku berlinang.
Waktu bergulir dengan cepatnya. Tak terasa sudah 1 tahun 5 bulan, hubungan kami berjalan dengan baik tanpa ada rintangan. Hanya saja perasaan rindu yang slalu menyiksa hati ini. Tapi tidak sama halnya dengan Harris tak tahu mengapa suatu hari ia menyuruhku untuk melupakannya dan mencari penggantinya.
Sebenarnya tak ada masalah diantara kami berdua. Ia menyuruhku mencari penggantinya karena takut kalau aku kesepian dan ternyata ia telah membagi cintanya dengan teman kuliahnya di Negeri Paman Sam itu.
“Ra, maafin aku telah membagi cintaku kepada orang lain dan tolong lupakan aku karena aku telah mengkhianatimu.”Ucap Harris di telfon.
Aku tak dapat berkata, hati sakit teriris oleh luka yang ia beri padaku. Harris yang aku kenal dulu kini telah berubah. Harris dulu sangat sayang dan slalu menjagaku tidak pernah membuat hatiku sakit, kini ia telah berbeda. Sekarang aku berdiri tanpa pegangan dan aku bersandar tanpa sandaran.
Waktu terus berlalu, tidak ada sama sekali kabar dari Harris. Semenjak pernyataan itu ia tidak mau lagi mendengarkan kata-kataku lagi dan tak pernah lagi ia menjawab sms, e-mail bahkan pesan di facebook. Aku merasa sangat sedih dan kecewa. Aku sama sekali tidak bisa melupakannya dari kehidupanku. Dan aku meninggalkan pesan terakhir di e-mailnya :
“ Ris, cintaku padamu tidak akan pernah berubah dan aku akan setia menunggumu sampai saat ini dan jika nanti memang kau bukan milikku baru aku akan rela melepaskanmu untuk bahagiamu.
Setelah itu kuputuskan untuk tidak mengganggunya dan menghubungi dia lagi walau ada rasa kerinduaan di hati ini. Aku sibukkan diriku agar dapat sejenak melupakan Harris. Banyak teman cowokku yang mendekatiku namun sosok Harris sulit digantikan oleh orang lain.
Waktu terus berputar tanpa ku sadari sudah 3 tahun aku telah berpisah dengannya. Aku gelisah ingin sekali ku mendengar suaranya, melihat senyuman dan mengetahui kabar beritanya. Kapan dia akan kembali kepadaku dan apa ia masih berhubungan dengan gadis itu ? Entahlah aku tak dapat berbuat banyak, yang hanya dapat ku lakukan hanyalah setia menunggunya.
Dan suatu hari tiba-tiba….
“Drreettt…..drrreettt….”Hpku bordering tanda sms masuk.
Kubuka perlahan membuka pesan itu dan ternyata itu sms dari Harris. Ingin rasanya ku menangis dan kubaca ulang pesan itu baik-baik untuk menyakinkan. Aku merasa seperti bermimpi.
“Ra….. Apa kabar..”sms singkat Harris.
Rasanya ku ingin berteriak pada dunia agar dunia tahu aku sangat bahagia. Dan cepat ku membalas sms itu.
“Ris… aku baik-baik ajha. Kamu bagaimana ? Kapan pulang ? Aku kangen banget sama kamu. Aku akan tetap menunggumu sampai kamu pulang.
Ku tunggu balasan darinya, namun ia tak membalas. Aku kian gelisah dan air mata selalu mengurai semua perasaan yang kurasakan.
Hingga suatu hari ku memberanikan diri untuk menelfonnya. Aku sudah bertekad untuk mendapat semua penjelasan darinya.
“Ris..” Hanya kata itu yang terucap dari bibirku.
“Ra, maafin aku, karena aku sudah mengkhiatimu dan menghancurkan cinta kita berdua. Maafin aku.”Ucap Harris padaku.
Kata-kata itu membuatku terharu dan meneteskan air mata. Hingga ku tidak bisa berkata-kata.
“Dan satu hal lagi sayang… aku sudah tidak bersama gadis yang aku pilih itu. Dia malah balik mengkhianatiku dan pergi bersama laki-laki lain. Jadi, sekarang aku baru merasakan hal yang sama waktu aku memutuskanmu dulu. Maafin aku, mungkin ini sudah terlambat.” Ujarnya.
“Ris.. aku masih seperti dulu yang masih setia menunggumu dan tidak ada yang bisa menggantikanmu.”Kataku.
Sejak saat itu kuputuskan untuk menjalin lagi hubungan cinta bersamanya yang dulu pernah kandas di tengah jalan. Dan dia berjanji tidak akan meninggalkanku lagi. Aku sangat senang dan merasa bahagia. Tinggal 3 bulan lagi kedatangan Harris dan kami berdua akan melangsungkan pernikahan. 
Akhirnya penantianku berbuah manis. Pernikahan ? menikah dengan orang yang kucintai. Rasanya seperti mimpi.
Hari ini adalah hari kepulangan Harris dari Amerika Serikat. Aku dan kedua orang tua serta adik Harris menuju bandara untuk menyambut kedatangan Harris. Sebelum berangkat Harris sempat smsan sama aku.
 “Yank… aku senang akhirnya aku bisa pulang dan bisa melihatmu lagi jika di beri kesempatan, aku cinta kamu.”Ucap Harris menutup hpnya karena pesawat akan lepas landas.
Perasaan gembira menjadi duka dimana saat petugas bandara memberitahukan pesawat penerbangan AS-INA dinyatakan hilang. Teriak tangis memenuhi ruang tunggu.
Aku sontak kaget karena itu adalah pesawat yang ditumpangi Harris. Aku tak dapat membendung air mataku, badanku lemas bagai di sambar petir dan aku tak sadarkan diri.
Saat ku siuman ternyata aku sudah ada di rumah sakit. Aku hanya dapat meratapi kejadian ini
“Ya Tuhan, mengapa kau buat aku begini ? Dan mengapa kau ambil dia dari sisiku ? Kenapa bukan aku saja ?”Ucapku sambil menangis.
Ibu dan adik Harris memelukku agar aku bisa tenang dan tabah menerima semua ini.
Sudah 1 minggu bangkai pesawat yang ditumpangi belum ditemukan sampai sekarang. Hal itu membuatku tidak mampu menghadapi semua ini serasa aku ingin mengakhiri hidup ini. Apa aku bias hidup tanpamu ? Tak pernah terfikir olehku kau akan pergi tinggalkan ku sendiri. Semua tinggal kenangan yang hanya bisa ku kenang.
Aku berharap mudah-mudahan kau tenang di sana.
“Selamat Jalan Kasihku Harris, aku yakin kau bahagia di sana.”

THE END

Cerpen Sedih - Cinta di Akhir Nada

Cinta di Akhir Nada
Oleh : Willy Irmawan

Matahari mulai memanas dan keringat mengucur di dahiku. Masih empat lagu yang belum kubawakan, tapi ku tak sanggup lagi tuk berdiri. Akhirnya kupaksakan raga ini tuk menghibur ribuan orang. Dan akhirnya acara ini pun selesai sudah. 

Sampai di rumah, aku langsung terkulai lemas menunggu saat ku menutup mata. Akhirnya ku tertidur. Kicauan burung membangunkanku di pagi itu. Kurasakan cacing perutku berdemo ingin di beri makanan. Lalu ku berjalan selangkah demi selangkah menuju meja makan.

Betapa terkejutnya aku melihat meja makan yang penuh dengan makanan. “Siapa yang memasaknya?” tanyaku dalam hati. Tiba-tiba muncul sosok wanita berambut panjang berbaju putih muncul di balik pintu dapur. Dan ternyata adalah kekasihku.

Dia adalah Angel, wanita yang sangat kucintai . Penyabar, jujur, perhatian dan setia adalah sifatnya. Banyak lagu yang kuciptakan karena terinspirasi darinya. Dari bidadari yang hinggap dihatiku dan menjelma sebagai kekasih dalam hidupku.

“ Sejak kapan kau disini ? ”, tanyaku
“ Sejak kau masih tidur. ”, jawabnya dengan senyuman manis
“ Mengapa kau tak bangunkanku ? ”, tanyaku
“ Kulihat kau begitu lelah dan menikmati tidurmu. ”, jawabnya

Karena cacing perutku meronta-ronta, ku lahap roti keju yang ada di hadapanku. Angel melirikku dengan senyuman.

“Lapar ya ?”, tanya Angel dengan nada manja.
“Ho’oh”, jawabku dengan menganggukkan kepala. 

Sesaat kemudian, aku mendapat telepon dari produser untuk menghadiri meeting dengannya . Padahal di hari itu juga aku berjanji pada Angel untuk menemaninya pergi ke rumah orang tuanya di Bogor. Akhirnya rencana itu pun pupus sudah dan Angel tidak jadi pergi ke Bogor karena aku harus meeting dan menggarap project dengan produser. Aku pun berjanji pada Angel bahwa bulan depan aku akan menemaninya ke Bogor.

Setiap malam aku menciptakan lagu untuk mempersiapkan album baruku yang akan dirilis bulan depan . Sehingga waktu luangku habis hanya untuk membuat lagu dan waktu untuk Angel menjadi terbengkelai. Setiap kali Angel mengajakku bertemu  aku selalu mengelak dengan alasan pekerjaan.

Tak terasa sudah tiga minggu aku tidak berjumpa dengan Angel. Rasa rindu tumbuh subur dihatiku. Tetapi saat aku bertemu dengan Angel, sifatnya sedikit agak berubah. Dia tampak pendiam dan lebih pasif. Tidak seperti biasanya yang periang dan murah senyum. Mungkin dia agak marah karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Hal itu tak kutanggapi dengan serius.

Sehari sebelum launching album , produser mengadakan meeting dan diakhiri dengan check sound. Hari yang kutunggu akhirnya tiba. Aku berharap launching album ini berjalan seperti yang ku inginkan dan album yang ku garap meledak dipasaran.  

Di awal acara aku mendapat telepon dari Angel yang menagih janji untuk menemaninya pergi ke Bogor. Akhirnya kuputuskan agar Angel berangkat sendiri dan aku akan menyusulnya besok pagi. Tanpa jawaban, Angel langsung memutus telepon. Hal itu tak kutanggapi dengan serius . Dan acara ini pun berjalan sukses.

Tiba-tiba ada kabar yang menyebutkan bahwa Angel telah mengalami kecelakaan lalu lintas. Aku pun langsung bergegas menuju rumah sakit. Tetapi kedatanganku sudah terlambat. Angel terlebih dahulu pergi sebelum aku datang. 

Air mataku jatuh terurai saat ku melihat sosok yang kucinta telah terbujur kaku di hadapanku. Wajahnya seolah tersenyum menyambut kedatanganku. Menyambut kedatangan orang yang tak punya mata hati. 

Kulihat secarik kertas di samping tubuh Angel yang ternyata adalah pesan terakhirnya. Dalam pesan itu Angel menulis tiga kata yang membuatku sangat menyesal. “ Kutunggu Kau Disana “ itulah pesan yang ditulis Angel sebelum ia pergi ke Bogor. Ternyata dia sudah merasakan apa yang akan dia alami.

Mungkin, batu nisan pisahkan dunia kita, namun dirimu akan selalu ada di hidupku. Menemani dalam setiap detak jantung hingga merasuk dalam palung jiwa. Penyesalan yang selalu datang takkan membuatmu kembali. Namun kuyakin kau telah bahagia di singgasana surga.

Maafkan aku Angel.

THE END